Menjadi salah seorang founder startup digital, itulah salah satu hal yang saya inginkan dan belum saya capai. Saya pernah beberapa kali mencoba membangun sebuah startup sebelumnya, namun selalu gagal karena sering terjadi perbedaan visi dalam tim. Membangun sebuah startup tidaklah mudah, kita harus membuat sebuah produk berupa teknologi yang bisa memberikan solusi kepada masyarakat yang nantinya akan menghasilkan keuntungan bagi penggagasnya.
Kali ini saya mengikuti salah satu event yang diadakan pemerintah yang diinisiasi oleh KIBAR dan didukung oleh Kemenkominfo bernama Gerakan Nasional 1000 Startup digital. Mengingat pengalaman membuat startup sebelumnya dan banyak hgal yang harus dipelajari, saya memutuskan untuk mencoba mengikuti kegiatan ini.
Di Denpasar 1000 startup digital diadakan yang bekerjasama dengan asosiasi co-working dan pemerintah kota Denpasar. Singkatnya, 1000 startup digital ini merupakan sebuah kegiatan untuk memberikan bimbingan dari membentuk pola pikir sampai akhirnya bisa membangun dan mengembangkan sebuah startup digital. Kegiatan ini diadakan di sepuluh kota besar di Indonesia, salah satunya di Denpasar. 1000 startup digital terdiri dari lima tahapan, dari Ignition, Workshop, Hacksprint, Bootcamp, dan terakhir Incubation.
Pada kegiatan pertama yaitu Ignition, peserta ditanamkan mengenai pola pikir bagaimana membangun sebuah startup digital. Pada acara berdurasi kurang lebih 4,5 jam ini saya merasa cukup banyak mendapatkan pengetahuan dan wawasan tambahan mengenai dunia startup. Secara keseluruhan materi yang diberikan sangat berguna untuk menanamkan mindset entrepreneurship digital.
Pembicara yang menurut saya paling berkesan adalah Bp Roy Simangunsong yang merupakan strategic advisor Twitter indonesia, dan Bp Kristupa Saragih yang merupakan founder fotografer.net. Pak Roy memberikan materi padat dan straight to the point dalam memulai startup, seperti membentuk mindset adaptive to change, bagaimana mendapatkan dan dan mengembangkan ide, dan yang terpenting action untuk mewujudkannya.
Sedangkan pak Kristupa, yang membawakan sesi mengenai industri travel dalam dunia digital (saya lupa judul sesinya), membawakan materi dengan cukup kocak berisi smart jokes, sehingga membuat sesi tsb (beliau membawakan sesi terakhir) menjadi menarik dan tidak membosankan. Beliau banyak membahas teknis mendapatkan ide, dan pesan yang paling saya ingat adalah jangan memulai suatu bisnis atau startup yang memulai saja sudah ruwet apalagi kalau sudah jalan akan tambah ruwet.. 🙂
Pembicara-pembicara lain pun membawakan materi dengan baik, dan mensharingkan pengetahuan dan pengalaman yang mereka dapatkan selama menjalani dunia startup. Seperti pak Calvin yang menceritakan jatuh bangun membangun Picmix, dan ibu Stephanie yang sedang berjuang membangun startup dunia kesehatan bernama Medi-Call. Selain itu, ada manfaat lain yang saya dapatkan dalam mengikuti acara ini, saya bisa berkenalan dengan orang-orang baru, baik yang sudah menjalankan startup, latar belakang bisnis/ freelance, maupun masih kuliah sebagai mahasiswa. Mayoritas peserta memang masih mahasiswa yang kelihatannya masih minim pengalaman namun semangat mereka dalam mencoba sesuatu yang baru pastinya masih tinggi.
Demikianlah kesan saya mengenai tahapan Ignition ini. Sesi berikutnya adalah Networking dan saya berharap mendapatkan lebih banyak manfaat lagi pada sesi tsb.