Tren e-commerce di Negara Maju
Masa Depan Bisnis Online & e-commerce Indonesia – Selamat Tahun Baru semuanya! Mudah-mudahan impianmu dapat segera terwujud di tahun yang baru ini. Hmm… Siapa tahu, impianmu adalah ingin membuka atau mengembangkan bisnis? Sudahkah kamu mempertimbangkan mengenai bisnis online atau e-commerce? 🙂
Nah, ide untuk postingan ini muncul ketika saya mengobrol dengan beberapa teman yang kebetulan kuliah dan kerja di negeri seberang, Australia. Menarik karena Australia bisa dibilang salah satu negara ‘Barat’ yang terdekat ke Indonesia. Dari pembicaraan kami, jika menyimak tren bisnis dan ekonomi Indonesia bisa dikatakan tertinggal 8-10 tahun dibanding mereka! Salah satunya bisa kita lihat dari tren e-commerce.
Disana kondisi bisnis retailer mengalami penurunan drastis sekitar 30%. Bisnis Retailer yang dulunya menjamur sekarang mulai tutup satu persatu dan terpampang tulisan “for rent”. Yang masih bertahan pun tampak sangat sepi pengunjung. Mengapa demikian? Karena tren pembeli saat ini lebih mementingkan kepraktisan. Dibanding membuang waktu dengan kemacetan, cuaca panas diluar atau kesibukan lainnya mereka lebih memilih cara yang mudah dan cepat. Solusi untuk hal itu adalah dengan melakukan transaksi atau belanja secara online. Selain itu, di toko-toko baju misalnya, orang datang kesana bukan untuk berbelanja melainkan mencoba ukuran dan model baru kemudian mereka membelinya secara online karena harganya lebih murah dibandingkan retailer. Mengapa lebih murah? Jangan lupa, bisnis online dan e-commerce tidak perlu biaya operasional besar seperti sewa, peralatan, perawatan toko. Biaya gaji pegawai pun bisa ditekan karena bisnis online tidak memerlukan banyak pegawai.
Artikel terkait: Pentingnya melakukan Online Marketing
Kondisi seperti kemudahan pembayaran dari online shop dan tingkat kepercayaan masyarakat tentunya sangat mendukung perkembangan e-commerce di negara-negara lain seperti Australia.
Bagaimana kondisi e-commerce dan bisnis online di Indonesia?
Saat ini walaupun belum seramai di negara-negara lain perkembangan e-commerce cukup pesat. Bisa dilihat dari makin banyaknya online shop yang merupakan supplier, distributor maupun dropshipper baik berupa facebook pages, blogs, maupun website. Tapi masih banyak juga toko-toko retailer maupun distributor yang masih belum percaya dengan keberadaan website dapat membantu bahkan meningkatkan penjualan mereka dengan memperluas target market. Masyarakat pun mulai percaya dengan transaksi pada toko online, walaupun pilihan pembayaran saat ini sangat terbatas. Sebagian besar toko online masih menggunakan transfer bank sebagai cara pembayaran karena paling reliabel dan biayanya murah dibandingkan menggunakan layanan Payment Gateway.
Walaupun begitu, E-commerce adalah bisnis online, dan bisnis online tentu tidak dapat melupakan pentingnya peranan online marketing di dalamnya. Mempunyai website e-commerce ibarat membuka toko dalam hutan yang tidak seorangpun mengetahui keberadaan website ini. Dengan melakukan online marketing yang sesuai ibaratnya “membuka jalan” sedikit demi sedikit di dalam hutan menuju ke toko kita sehingga orang-orang dapat mengetahui dan secara potensial akan menjadi pelanggan. Banyak pemilik usaha yang hanya menjadikan websitenya sebagai pajangan dan tidak menghasilkan penjualan karena belum memanfaatkan online marketing.
Ironisnya, ada beberapa programmer website yang saya kenal masih tidak menyadari (atau bisa dikatakan menyepelekan) pentingnya online marketing sebagai satu kesatuan dengan website. Mereka masih berpendapat website yang bagus dan handal sudah cukup, nantinya pengunjung akan datang dengan sendirinya. Apakah demikian?
Seperti yang saya pernah posting pada artikel Online Marketing, akhirnya banyak website tidak dilanjutkan lagi karena dianggap tidak menghasilkan. Buktinya adalah banyak website dengan desain dan fitur seadanya yang bisa menghasilkan bahkan puluhan juta dari internet hanya mengandalkan Online Marketing terutama SEO.
Demikian kira-kira postingan saya mengenai Masa Depan Bisnis Online & e-commerce Indonesia, yang secara potensi masih sangat besar untuk dikembangkan. Bagaimana pendapat anda? 🙂